Menyulut Takut, Bukan Penakut




Oleh Brilly El-Rasheed
Inspirator Golden Manners


Tidak selamanya rasa takut itu tanda pengecut. Pepatah Jawa menasehatkan, “Dadio wong sing titi lan waspodo!” Jadilah orang yang hati-hati dan waspada! Rasa takutlah yang bisa mewujudkan keduanya secara sinergis. Allah telah menjanjikan kemenangan bagi orang-orang yang berhasil selalu menghadirkan rasa takut dalam qalbunya.
{ وَلَنُسْكِنَنَّكُمُ الْأَرْضَ مِنْ بَعْدِهِمْ ذَلِكَ لِمَنْ خَافَ مَقَامِي وَخَافَ وَعِيدِ (14) } [إبراهيم: 14]
Dan sungguh Kami akan benar-benar jadikan mereka berkuasa di muka bumi setelah itu. Bagi mereka yang takut dengan kedudukan-Ku dan peringatan-Ku.” [QS. Ibrahim: 14]
Dalam QS. Al-Anbiya`: 105, Allah juga menjanjikan kemenangan itu bagi orang-orang shalih. Dengan demikian rasa takut kepada Allah adalah bagian dari bekal orang-orang shalih. Begitu pun dalam QS. An-Naziat: 38-41 dan Ar-Rahman: 46. Ini mengindikasikan yang namanya takut itu harusnya membimbing pemiliknya kepada keshalihan bukan sebaliknya.
Ar-Razi dalam Mafatih Al-Ghaib (19/77) mengidentifikasi beberapa makna kedudukan Allah dalam ayat tersebut. Pertama: bermakna kedudukan Allah ketika berlangsung hisab. Kedua: bermakna qiyamah. Ketiga: bermakna ketegasan Allah dalam menegakkan keadilan dan kebenaran. Artinya, kita tertuntut untuk senantiasa takut lantaran melihat kedudukan Allah yang sangat agung tatkala hisab berlangsung dimana ketika itu kita tidak akan dapat berbicara kecuali mendapat izinNya dan pada hari itu seluruh kekuasaan apapun ada di tanganNya. Kita juga tertuntut untuk takut kepada kejadian-kejadian mengerikan saat berlangsungnya kehancuran semesta dan apapun yang ada di dalamnya.
Al-Munawi menyebutkan dari sebagian orang-orang bijak, “Takut (kepada Allah) itu ada dua macam, takut karena siksaNya dan takut karena keagunganNya. Biasanya takut yang pertama itu dimiliki orang-orang eksoteris, sementara takut yang kedua itu dimiliki orang yang memiliki qalbu yang baik. Takut yang pertama bisa saja hilang sementara yang kedua tidak akan hilang (atas izin Allah).” [Faidh Al-Qadir 4/495]
Yang menjadi titik tekannya adalah sebesar rasa takut kita kepada Allah, maka sebesar itu pula kepatuhan kita kepada Allah. Semakin takut, semakin patuh. Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,
مَنْ خَافَ أَدْلَجَ، وَمَنْ أَدْلَجَ بَلَغَ الْمَنْزِلَ، أَلاَ إِنَّ سِلْعَةَ اللهِ غَالِيَةٌ، أَلاَ إِنَّ سِلْعَةَ اللهِ الجَنَّةُ
“Barangsiapa takut, dia akan berjalan sangat hati-hati. Barangsiapa hati-hati, dia akan segera sampai. Ketahuilah komoditi Allah itu mahal. Ketahuilah komoditi Allah itu surga.” [Sunan At-Tirmidzi no. 2450]

 Dalam Faidh Al-Qadir (6/123), Al-Munawi menjelaskan, “Barangsiapa takut kepada Allah, maka berbagai kebaikan akan datang kepadanya. Dan barangsiapa aman, maka dia akan dilindungi dari segala keburukan, hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Al-Kasysyaf. Diuraikan dalam Ar-Riyadh, yang dimaksud adalah ketekunan dalam taat. Dalam At-Targhib diterangkan, maknanya adalah barangsiapa takut kepada Allah maka hal itu akan menjadikannya takut dalam menjalani suluk (perjalanan) menuju Akhirat dan bersegera dalam beramal shalih, dengan ketakutan yang penuh. Dikatakan maknanya adalah motivasi melaksanakan qiyamul lail dimana seseorang menjadikan qiyamul lailnya sebagai indikasi ketakutan kepada Allah, karena orang yang takut akan sangat hati-hati yakni ketakutan tersebut mencegahnya dari tidur malam dan siang.... sampai-sampai dia tidak istirahat hingga dia mencapai cita-citanya (yakni surga).”


Editor: Muhammad Sutrisno, S.Pd
Admin: Muhammad Maftuhin






Dapat dipesan melalui 081515526665 atua 082140888638

Related

MAKALAH 9169116238977251487

Posting Komentar Default Comments

emo-but-icon

Assalamu'alaikum

Selamat datang di Faidah Islamiyyah. Semoga apa yang kami sajikan bermanfaat untuk Anda. Sampaikan saran dan komentar melalui 081515526665 atau 082140888638!
Please install the Flash Plugin

Hot in week

Comments

Citizen Journalist

Kirim tulisan inspiratif Anda melalui faidahislamiyyah@gmail.com. Sertakan identitas dan blog Anda.
item