Dampak Sosial Umrah
https://faidahislamiyyah.blogspot.com/2014/10/dampak-sosial-umrah.html
Setiap apa yang sudah kita lewati, maka tentu jalan
tersebut akan memberikan dampak yang nyata untuk diri kita. dan tentu, semakin
jauh yang sudah kita lewati. Semakin luas pengalaman jalan hidup kita.
Pengalaman yang kaya itu menjadi modal pengamalan yang lebih baik dan lebih
menginspirasi. Kita dilihat oleh orang lain, atas jalan yang sudah kita lalui.
Hanya sekitar 150.000-an Jamaah Indonesia yang bisa
berangkat haji. Tidak mencapai angka 1 persen dari total penduduk Indonesia
yang beragama Islam. Umrah, tahun ini sampai pada 6.3 juta jamaah, hanya dua persen
dari jumlah umat Islam Indonesia. Untuk jamaah haji dan umrah, tentu mereka
yang sudah berangkat ingin hatinya “lebih mabrur”, karena bagaimanapun, hati
adalah penentu. Lebih dari itu, haji mabrur dan umrah mabrurah semestinya membawa
dampak bagi dirinya, juga dampak pada orang lain di sekitarnya.
Uniknya di Indonesia. Alumni haji atau yang sudah
berangkat Haji akan mendapatkan gelar yang tinggi, Huruf H pertanda Haji. H.
Udin, H. Jayadi, dan Haji-haji lainnya. Itu menjadi ukuran, bahwa orang yang
sudah haji, dinilai sebagai orang yang sudah khatam dalam usaha dunia dan
akhiratnya, sudah melewati rintangan finansial dan keagamaan beratnya ibadah haji
dan umrah. Entah apa tidak ada kemudian disebuh U. Udin sebagai bukti Udin
sudah pernah umrah atau U. Jayadi sebagai bukti Jayadi sudah pernah umrah.
Dampaknya,
haji-umrah yang sudah dilakukan itu akan dipantau terus. Pengawasan sosial akan
semakin ketat bagi mereka yang sudah melakukannya. Maka, kewajibannya adalah
memberikan teladan atau dalam bahasa syar’inya disebut uswah hasanah. Memberikan
teladan karena yang sudah ke Baitullah itu sudah mengalami dan menghayati
ibadah haji atau umrah dengan berbagai rangkaian manasik (ibadah) di dalamnya
yang senantiasa menyimpan hikmah dan ibrah yang melimpah.
(brilly/mediaumrohhaji.com/faedah.com)
Terimakasih Artikelnya Bagus sekali..
BalasHapus