Memperkecil Peluang Dosa, Memperbesar Peluang Pahala



Oleh Brilly El-Rasheed
Inspirator Golden Manners



Qalbu yang mendapatkan nasehat-nasehat pada waktu-waktu qiyamul lail sampai waktu dhuha, sehari saja, maka qalbu tersebut akan menjadi lembut, halus, bening, jernih, bersih, lurus. Satu pekan saja, seseorang tidak mendengarkan ayat Al-Qur`an atau hadits Nabi atau mauizhoh dari para ulama, maka qalbunya akan mulai lambat laun mengeras, dunia menjadi fokus perhatiannya, kurang peka terhadap kesalahannya sehingga dia akan merasa belum waktunya mentaubati dosa-dosa karena menganggap tidak punya dosa untuk sementara itu.
So, sobat sekalian, ayo dah, rajin-rajin denger taushiyyah khususnya di waktu-waktu qiyamul lail sampai shubuh dan shubuh sampai dhuha, entah lewat radio, televisi, gadget, atau baca kitab-kitab tafsir dan syarah hadits sendiri.

Ini perlu kita lakukan agar potensi baik dalam diri kita bisa optimal sehingga peluang pahala semakin besar, dan potensi buruk dalam diri kita terkubur dalam-dalam sehingga peluang dosa semakin kecil. Apalagi kita juga tahu bagaimana dahsyatnya taqdir. Taqdir bisa mengubah jalan hidup orang baik sehingga ia pun terperosok ke neraka dan mengubah jalan hidup orang buruk sehingga ia pun masuk ke surga.
فَوَاللَّهِ إِنَّ أَحَدَكُمْ - أَوْ: الرَّجُلَ - يَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ، حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا غَيْرُ بَاعٍ أَوْ ذِرَاعٍ، فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الجَنَّةِ، فَيَدْخُلُهَا. وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الجَنَّةِ، حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا غَيْرُ ذِرَاعٍ أَوْ ذِرَاعَيْنِ، فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الكِتَابُ، فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا
“...demi Allah, sungguh salah seorang diantara kalian, atau sungguh ada seseorang yang telah mengamalkan amalan-amalan penghuni neraka, sehingga tak ada jarak antara dia dan neraka selain sehasta atau sejengkal, tetapi takdir mendahuluinya sehingga ia mengamalkan amalan penghuni surga sehingga ia memasukinya. Dan sungguh ada seseorang yang mengamalkan amalan-amalan penghuni surga, sehingga tak ada jarak antara dia dan neraka selain sehasta atau dua hasta, lantas takdir mendahuluinya sehingga ia melakukan amalan-amalan penghuni neraka sehingga ia memasukinya.” [Shahih Al-Bukhari no. 6594, tarqim Fuad ‘Abdul Baqi]
Intinya adalah usaha. Kita hanya ditugaskan untuk berusaha. Mengenai hasil akhir, kita pasrahkan ke Allah. Allah tidak akan menzhalimi. Allah tidak akan menyia-nyiakan perbuatan baiknya orang-orang yang berbuat baik. Dengan usaha itulah, barangkali ketika jatah umur kita sudah habis, kita akan mengakhiri kehidupan dengan indah di saat kita sedang mengusahakan memperbesar peluang kebaikan dan memperkecil peluang keburukan. Dari Anas bin Malik,
قَالَ رَسُوْلُ للهِ: إِذَا أَرَادَ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ قِيْلَ: كَيْفَ يَسْتَعْمَلَهُ؟ قَالَ: يُوْفِقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ الْمَوْتِ ثُمَّ يَقْبِضُهُ عَلَيْهِ

Rasulullah berkata, “Jika Allah menghendaki kebaikan pada diri seorang hamba, Allah akan memperkerjakannya sebelum ia mati.” Para shahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana Allah memperkerjakannya?” Beliau menjawab, “Allah membimbingnya untuk mengerjakan amal shalih, kemudian Allah mencabut nyawanya saat ia tengah mengerjakan amal shalih tersebut.” [Shahih: Sunan At-Tirmidzi, kitab Al-Qadar, no. 2229. Shahih Al-Jami’ no. 305]

Editor: Muhammad Sutrisno, S.Pd
Admin: Muhammad Maftuhin





Related

EDUKASI 7800952086342876372

Posting Komentar Default Comments

emo-but-icon

Assalamu'alaikum

Selamat datang di Faidah Islamiyyah. Semoga apa yang kami sajikan bermanfaat untuk Anda. Sampaikan saran dan komentar melalui 081515526665 atau 082140888638!
Please install the Flash Plugin

Hot in week

Comments

Citizen Journalist

Kirim tulisan inspiratif Anda melalui faidahislamiyyah@gmail.com. Sertakan identitas dan blog Anda.
item