Jama’ah Umrah Dihimbau Minum Air Zamzam

https://faidahislamiyyah.blogspot.com/2014/10/jamaah-umrah-dihimbau-minum-air-zamzam.html
Air Zamzam bagi
jama’ah umrah sangat penting guna mencegah dehidrasi yang memang sering dialami
saat di Makkah maupun di Madinah karena faktor suhu udara. Minum air Zamzam
perlu menjadi prioritas jama’ah umrah mengingat aktifitas ibadah yang sangat
padat sehingga membutuhkan asupan nutrisi yang mencukupi, dan air Zamzam sudah
mencukupi, sebagaimana telah diungkap oleh banyak penelitian.
"Minum air
Zamzam penting untuk mengatasi dehidrasi bagi jamaah haji, terutama bagi yang
lanjut usia yang mudah sekali mengalami dehidrasi saat berada di Arab Saudi.
Begitu pula dengan makan kurma yang banyak mengandung kalori, baik untuk jamaah
haji yang menderita diabetes mellitus (DM)," kata Kepala Seksi Kesehatan
Daker Makkah dr. M. Ilyas Ambo Tuwo, Sp.PD, Sp.P (K) dalam keterangan pers
Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Meminum air
Zamzam menjadi salah satu solusi bagi jamaah umrah Indonesia agar terhindar
dari dehidrasi atau kekurangan cairan dan pengendalian penyakit diabetes melitus.
Terlebih, air Zamzam adalah air terbaik yang ada di bumi sepanjang masa.
Kata Zam-Zam dalam bahasa Arab berarti, yang
banyak atau melimpah [Lihat Nihayah, Ibnul Atsir, 5/605, 2/779; al Mutli` 'ala Abwabul-Fiqh,
Abu Fath al Ba'li, halaman 200; kamus al Munawir, 583]. Adapun air Zam-Zam yang
dimaksud oleh syari'at, yaitu air yang berasal dari sumur Zam-Zam. Letaknya
dengan Ka'bah, berjarak sekitar 38 hasta.
Dinamakan Zam-Zam, sesuai dengan artinya, karena
memang air dari sumur tersebut sangat banyak dan berlimpah. Tidak habis walau
sudah diambil dan dibawa setiap harinya ke seluruh penjuru dunia oleh kaum
Muslimin.
Dinamakan dengan Zam-Zam, bisa juga diambil
dari perbuatan Hajar. Ketika air Zam-Zam terpancar, ia segera mengumpulkan dan
membendungnya. Atau diambil dari galian Malaikat Jibril dan perkataannya,
ketika ia berkata kepada Hajar.
Disebutkan juga, bahwa nama Zam-Zam adalah
'alam, atau nama asal yang berdiri sendiri, bukan berasal dari kalimat atau
kata lain. Atau juga diambil dari suara air Zam-Zam tersebut, karena zamzamatul
ma` adalah, suara air itu sendiri.[ Lihat Ibnul Atsir, 2/779; al Mutli` 'ala
Abwabul-Fiqh, Abu Fath al Ba'li, 1/200; Syarh Nawawi ala Muslim, 8/194.]
Nama lain Zam-Zam, sebagaimana telah
diketahui, antara lain ia disebut barrah (kebaikan), madhmunah (yang berharga),
taktumu (yang tersembunyi), hazmah Jibril (galian Jibril), syifa` suqim (obat
penyakit), tha'amu tu'im (makanan), syarabul abrar (minuman orang-orang baik),
thayyibah (yang baik) [Lihat al Mutli` 'ala Abwabul-Fiqh, Abu Fath al Ba'li,
1/200.].
Referensi: jurnalhajiumroh.com dan almanhaj.or.id
Redaksi: Brilly El-Rasheed
Admin: Rara Putri
Dukung Faidah menjadi situs berita Islam dengan
beriklan Rp 50.000,- perbulan, informasi lebih lanjut hubungi 081515526665.