Rahasia Shalat Awal Waktu
http://faidahislamiyyah.blogspot.com/2014/10/rahasia-shalat-awal-waktu.html
Oleh Brilly El-Rasheed
عَنْ أُمِّ فَرْوَةَ قَالَتْ سُئِلَ
رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ «
الصَّلاَةُ فِى أَوَّلِ وَقْتِهَا »
Dari
Ummu Farwah, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
pernah ditanya, amalan apakah yang paling afdhol. Beliau pun menjawab, “Shalat
di awal waktunya.” (HR. Abu Daud no. 426. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Diriwayatkan
pula oleh Imam Tirmidzi secara marfu’ -sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam-, dari Ibnu ‘Abbas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ جَمَعَ بَيْنَ الصَّلَاتَيْنِ مِنْ
غَيْرِ عُذْرٍ فَقَدْ أَتَى بَابًا مِنْ أَبْوَابِ الْكَبَائِرِ
“Barangsiapa
menjamak dua shalat tanpa ada udzur, maka ia telah mendatangi salah satu pintu
dosa besar.” Hadits ini dikatakan marfu’ -sampai pada Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam-, walaupun pernyataan itu menuai kritikan. Imam
Tirmidzi mengatakan, “Para ulama mengetahui akan hal ini dan atsar tersebut
sangat ma’ruf. Para ulama menyebutkannya dan menetapkannya, tidak
mengingkarinya.”
Ibnu Taimiyah berkata, “Boleh
menjamak shalat Maghrib dan Isya, begitu pula Zhuhur dan ‘Ashar menurut
kebanyakan ulama karena sebab safar ataupun sakit, begitu pula karena udzur
lainnya. Adapun melakukan shalat siang di malam hari (seperti shalat Ashar
dikerjakan di waktu Maghrib, pen) atau menunda shalat malam di siang hari
(seperti shalat Shubuh dikerjakan tatkala matahari sudah meninggi, pen), maka
seperti itu tidak boleh meskipun ia adalah orang sakit atau musafir, begitu
pula tidak boleh karena alasan kesibukan lainnya. Hal ini disepakati oleh para
ulama.” (Majmu’atul Fatawa, 22: 30)
Waktu Subuh
Pada waktu subuh, alam berada dalam spektrum warna
biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Dalam
ilmu Fisiologi (Ilmu biologi yang mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan)
tiroid mempunyai pengaruh terhadap sistem metabolisma tubuh manusia. Warna biru
muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rejeki dan cara
berkomunikasi. Mereka yang masih tertidur nyenyak pada waktu Subuh akan
menghadapi masalah rejeki dan komunikasi. Mengapa? Karena tiroid tidak dapat
menyerap tenaga biru muda di alam ketika roh dan jasad masih tertidur. Pada
saat azan subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan optimal.
Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu ruku
dan sujud.
Waktu Zuhur
Alam berubah menguning dan ini berpengaruh kepada
perut dan sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga punya
pengaruh terhadap hati. Warna kuning ini mempunyai rahasia berkaitan dengan
keceriaan seseorang. Mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan sholat
Zuhur berulang kali akan menghadapi masalah dalam sistem pencernaan serta
berkurang keceriaannya.
Waktu Ashar
Alam berubah lagi warnanya menjadi oranye. Hal ini
berpengaruh cukup signifikan terhadap organ tubuh yaitu prostat, rahim, ovarium/
indung telur dan testis yang merupakan sistem reproduksi secara keseluruhan.
Warna oranye di alam juga mempengaruhi kreativitas seseorang. Orang yang sering
ketinggalan waktu Ashar akan menurun daya kreativitasnya. Di samping itu
organ-organ reproduksi ini juga akan kehilangan tenaga positif dari warna alam
tersebut.
Waktu
Maghrib
Warna alam kembali berubah menjadi merah. Sering pada
waktu ini kita mendengar banyak nasehat orang tua agar tidak berada di luar
rumah. Nasehat tersebut ada benarnya karena pada saat Maghrib tiba, spektrum
warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis. Pada waktu ini jin dan iblis
amat bertenaga karena mereka ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang
sedang dalam perjalanan sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan sholat
Maghrib terlebih dahulu. Hal ini lebih baik dan lebih selamat karena pada waktu
ini banyak gangguan atau terjadi tumpang-tindih dua atau lebih gelombang yang
berfrekuensi sama atau hampir sama dan bisa menimbulkan fatamorgana yang bisa
mengganggu penglihatan kita.
Waktu Isya
Pada waktu ini, warna alam berubah menjadi nila dan
selanjutnya menjadi gelap. Waktu Isya mempunyai rahasia ketenteraman dan
kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak. Mereka yang
sering ketinggalan waktu Isya akan sering merasa gelisah. Untuk itulah ketika
alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk mengistirahatkan tubuh
ini. Dengan tidur pada waktu Isya, keadaan jiwa kita berada pada gelombang
Delta dengan frekuensi dibawah 4 Hertz dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu
rehat. Selepas tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna-warna
putih, merah jambu dan ungu. Perubahan warna ini selaras dengan kelenjar pineal
(badan pineal atau “mata ketiga”, sebuah kelenjar endokrin pada otak) kelenjar
pituitary, thalamus (struktur simetris garis tengah dalam otak yang fungsinya
mencakup sensasi menyampaikan, rasa khusus dan sinyal motor ke korteks
cerebral, bersama dengan pengaturan kesadaran, tidur dan kewaspadaan) dan
hypothalamus (bagian otak yang terdiri dari sejumlah nucleus dengan berbagai
fungsi yang sangat peka terhadap steroid, glukokortikoid, glukosa dan suhu).
Maka sebaiknya kita bangun lagi pada waktu ini untuk mengerjakan sholat malam
(tahajud).
Referensi: voa-islam.com dan rumaysho.com
Redaksi: Brilly El-Rasheed
Admin: Rara Putri
Iklan Rp 50.000,-perbulan? Hubungi
faidahislamiyyah@gmail.com