Arab Saudi Janjikan USD 500 Juta untuk Rekonstruksi Gaza
http://faidahislamiyyah.blogspot.com/2014/10/arab-saudi-janjikan-usd-500-juta-untuk.html
KIBLAT.NET, Tepi Barat – Arab Saudi menjanjikan dana sebesar USD 500 juta (Rp 5,94 triliun) untuk membantu pembangunan kembali Gaza, kata Perdana Menteri Palestina Rami Al-Hamdallah pada Kamis (18/09). Biaya keseluruhan rekonstruksi serangan Israel terbaru diperkirakan sekitar USD 4 miliar (Rp 47,5 triliun) selama tiga tahun.
Komitmen Arab Saudi
diungkapkan menjelang diadakannya konferensi di Kairo pada 12 Oktober
mendatang. Para pemimpin Palestina juga mengharapkan bantuan negara donor lain,
termasuk Turki, Qatar, Uni Eropa dan Amerika Serikat, yang telah menjanjikan
pemberian dukungan.
“Arab Saudi telah memulai sumbangan
dengan menjanjikan USD 500 juta,” kata Hamdallah kepada wartawan di Gaza,
melalui video conference dari Tepi Barat. Hamdallah mengatakan bahwa dia
berharap tindak lanjut janji-janji itu akan dapat menutupi biaya rekonstruksi
secara penuh.
Diperkirakan sebanyak 18.000 rumah
hancur dalam serangan zionis selama tujuh pekan, sementara lebih 40.000
mengalami kerusakan parah.
Serangan zionis yang dimulai pada
tanggal 8 Juli dengan dalih menghentikan serangan roket dari Gaza, menyebabkan
lebih dari 2.100 warga Palestina terbunuh. Sebagian besar dari mereka adalah
warga sipil. Sedangkan di pihak Israel, 67 tentara dan 6 warga sipil dilaporkan
tewas.
Perkiraan biaya yang disampaikan oleh
Hamdalah adalah angka terbaru untuk membangun kembali wilayah yang di blokade
tersebut, setelah sebelumnya diperkirakan akan menelan biaya USD 3 miliar
hingga USD 7,8 miliar.
Ekonom Gaza memperkirakan akan dibutuhkan
10.000 ton semen per hari selama enam bulan ke depan. Sementara selama ini
sebelum perang terjadi, dalam seminggu hanya ada 30 ton yang memasuki wilayah
itu.
“Semua negara donor telah membuat
sebuah syarat, mereka ingin berurusan dengan pemerintah persatuan,” kata
Hamdallah. “Jika pemerintah tidak diaktifkan di Jalur Gaza, akan ada banyak
masalah selama rekonstruksi,” imbuhnya.
Editor : Imam S.
Sumber : Malaysian Insider/Reuters
Catatan Quantum Fiqih
Apa yang dijanjikan
Arab Saudi tersebut menjadi refleksi bagi kita betapa sesama negara muslim
perlu untuk saling membantu, bukan cuek atau saling curiga. Kaitannya dengan
bumi pertiwi, Indonesia, setidaknya ambil bagian dalam kepedulian terhadap
korban kekejaman teroris Zionis Yahudi. Walaupun Indonesia bukan negara
berbasis hukum Islam, bukankah kepedulian adalah moral bangsa kita?
Kita patut menyimak
hadits Nabi berikut sebagai penguat iman dan pengokoh akhlaq karimah. Bahwa
memberikan pertolongan kepada orang-orang yang terzhalimi merupakan aksi mulia
yang tidak bisa dinilai dengan sebatas uang semata.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ
نَـفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُـرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا ، نَـفَّسَ اللهُ عَنْهُ
كُـرْبَةً مِنْ كُـرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَـى مُـعْسِرٍ ،
يَسَّـرَ اللهُ عَلَيْهِ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَمَنْ سَتَـرَ
مُسْلِمًـا ، سَتَـرَهُ اللهُ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَاللهُ فِـي عَوْنِ
الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ ، وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا
يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًـا ، سَهَّـلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَـى
الْـجَنَّةِ ، وَمَا اجْتَمَعَ قَـوْمٌ فِـي بَـيْتٍ مِنْ بُـيُوتِ اللهِ
يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ ، وَيَتَدَارَسُونَـهُ بَيْنَهُمْ ، إِلَّا نَـزَلَتْ
عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ ، وَغَشِـيَـتْـهُمُ الرَّحْـمَةُ ، وَحَفَّـتْـهُمُ
الْـمَلاَئِكَةُ ، وَذَكَـرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ ، وَمَنْ بَطَّـأَ بِـهِ
عَمَلُـهُ ، لَـمْ يُسْرِعْ بِـهِ نَـسَبُـهُ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu,
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang melapangkan satu
kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka Allâh melapangkan darinya satu
kesusahan di hari Kiamat. Barangsiapa memudahkan (urusan) orang yang kesulitan
(dalam masalah hutang), maka Allâh Azza wa Jalla memudahkan baginya (dari
kesulitan) di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi (aib) seorang Muslim,
maka Allâh akan menutup (aib)nya di dunia dan akhirat. Allâh senantiasa
menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya. Barangsiapa
menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allâh akan mudahkan baginya jalan
menuju Surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allâh (masjid)
untuk membaca Kitabullah dan mempelajarinya di antara mereka, melainkan
ketenteraman akan turun atas mereka, rahmat meliputi mereka, Malaikat
mengelilingi mereka, dan Allâh menyanjung mereka di tengah para Malaikat yang
berada di sisi-Nya. Barangsiapa yang diperlambat oleh amalnya (dalam meraih
derajat yang tinggi-red), maka garis keturunannya tidak bisa mempercepatnya.”
[HR. Muslim (no. 2699); Ahmad (II/252, 325); Abu Dâwud (no. 3643); At-Tirmidzi
(no. 1425, 2646, 2945); Ibnu Mâjah (no. 225)]
Artikel: Thaybah.id dan
Cafeilmubrilly.blogspot.com
Redaksi: Brilly El-Rasheed